Perhitungan Kebutuhan Air Non Irigasi dan Pemanfaatan Sumberdaya Air di Suatu Wilayah Kabupaten/Kota (Agung Rudi Prasetya PA., ST.) |
keterangan : mengutip sebagian dari makalah |
BAB
I SURVAI
UMUM UNTUK EVALUASI KEBUTUHAN AIR SUATU KABUPATEN UNTUK AIR NON IRIGASI 1.
Umum
Air merupakan unsur utama bagi hidup kita di planet ini. Kita mampu
bertahan hidup tanpa makan dalam beberapa minggu, namun tanpa air kita
akan mati dalam beberapa hari saja. Dalam bidang kehidupan ekonomi modern
kita, air juga merupakan hal utama untuk budidaya pertanian, industri,
pembangkit tenaga listrik, dan transportasi.
Kebutuhan air secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu kebutuhan
air irigasi dan air non irigasi.
Air non irigasi di sini disebut juga air baku yang artinya sebagai
kebutuhan semua air kecuali air irigasi,
sebagai contoh kebutuhan air domestik, pelayanan umum, industri,
komersial, pengganti
air yang hilang, perikanan
dan peternakan, navigasi, pembangkit
tenaga listrik, dan pariwisata. Data
kebutuhan air untuk beberapa penggunaan tertentu biasanya belum tersedia,
sehingga untuk mengetahui kebutuhan air tersebut diperlukan beberapa
data untuk menghitung kebutuhan air tersebut. Kegiatan survai pengumpulan
data merupakan kegiatan yang sangat penting dan harus dilakukan,
karena keakuratan hasil analisis kebutuhan air tergantung dari
kevalidan data yang berhasil dikumpulkan.
Data-data yang diperlukan ada beberapa jenis misalnya (1) data
kependudukan (jumlah, kepadatan,
pertumbuhan), (2) data
sosial ekonomi, (3) data industri, (4) data administrasi,
(5) data pariwisata, dan
lain-lain.
Untuk
memudahkan kita dalam menginventarisasi data-data yang diperlukan untuk
analisis kebutuhan air diperlukan chek list data apa saja yang diperlukan
dan dilengklapi dengan from-from yang sederhana tetapi bersifat informatif. 1.1.
Pengumpulan data 1.1.1.
Data kependudukan
Pengumpulan
data kependudukan merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan,
data ini merupakan data yang sangat vital karena beberapa pustaka menyebutkan kriteria untuk menghitung
kebutuhan air non irigasi suatu daerah didasarkan pada jumlah populasi
penduduk didaerah tersebut. Data
kependudukan ini bisa disebut data sekunder karena data ini bisa diperoleh
melalui laporan di kantor-kantor pemerintahan (kelurahan,
kecamatan, kabupaten,
propinsi, dan negara)
juga dapat diperoleh melalui lembaga-lembaga resmi misal Biro Statistik
(dalam angka) dan lain-lain.
Acuan
data apa saja yang perlu dikumpulkan dari data penduduk ini adalah :
Data
kependudukan ini bisa dirinci menurut yang kita kehendaki misal berdasarkan
wilayah administratif (per desa/kelurahan,
per kecamatan, per
kabupaten/kota), dan kadang
beberapa sumber yang menyebutkan data pendudukan perkotaan dan data penduduk
perdesaan) di suatu daerah tertentu,
bila menemui data semacam ini kita harus mengolah data tersebut
agar bisa digunakan untuk analisis,
caranya kita selain memiliki data tersebut kita juga harus memiliki
data batas adminstrasi dengan data luas daerah masing-masing seperti yang
dimaksud di atas.
Selain
data-data tersebut juga perlu dikumpulkan juga data pendidikan dari penduduk, data mata pencaharian penduduk,
dimana data ini akan membantu dalam
memprediksi kondisi masyarakat dimasa mendatang dengan memperhatikan
trend dari data historis penduduk tersebut. 1.1.2.
Data batas administrasi Data
batas administrasi yang dimaksud adalah data mengenai batas-batas suatu
daerah berdasar wilayah administrasi wilayah/pemerintahan.
Data ini memuat data luas wilayah berdasar wilayah adminstratif,
misalnya wilayah kecamatan di bagai beberapa desa,
wilayah kabupaten dibagai menjadi beberapa kecamatan,
wilayah propinsi dibagai menjadi beberapa kabupaten/kota,
dan seterusnya. Kemudian
batas daerah perlu disebutkan, misalnya
daerah kabupaten Klaten
mempunyai perbatas :
Peta
administrasi perlu juga dikumpulkan,
sehingga kita bisa memplotkan daerah yang dimaksud kedalam peta
tersebut. 1.1.3.
Data sosial ekonomi
Data
sosial ekonomi yang dimaksud adalah data mengenai kondisi sosial yang
ada pada penduduk, data-data
ini meliputi data (1) jenis
mata pencaharian, (2) tingkat
pendidikan (3) agama
( 4) jumlah fasilitas
umum (MCK, masjid, gereja,
sekolahan, pasar,
dan lain-lain) (5) jumlah
ternak yang dimiliki.
Data
ini akan digunakan sebagai parameter untuk menghitung kebutuhan air,
sesuai dengan jumlah 1.1.4.
Data industri
Data
ini berupa data tentang jumlah dan jenis industri yang ada di daerah tersebut, orang biasa menggolongkan kegiatan industri dalam 3 (tiga)
golongan (1) industri berat, (2) industri sedang, (3) industri ringan.
Parameter yang akan digunakan dalam perhitungan kebutuhan air untuk
industri bisa diambil dari berdasar jumlah karyawan,
luas daerah industri, dan produk yang dihasilkan. ................................... |
|