LATAR BELAKANG
Sumberdaya air merupakan karunia Tuhan
yang sangat dibutuhkan oleh manusia baik untuk kehidupan, lingkungan serta
menunjang berbagai kegiatan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan. Pada
sisi yang lain sumberdaya air juga memiliki daya rusak, seperti banjir,
longsor, kekeringan dsb. Selama ini kita masih sedikit memiliki success
story dalam mengelola sumberdaya air bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat secara signifikan. Sesungguhnya tentu ada cara yang dapat
dikembangkan (developed ways) agar sumberdaya air dapat berkontribusi
signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan berkeadilan, dalam wilayah
daerah otonomi dan antar wilayah. Dari berbagai pustaka dan pengalaman
riil di Indonesia terdapat peluang yang sangat besar untuk memanfaatkan
sumberdaya air bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Yang diperlukan selanjutnya adalah cara-cara inovatif mengelola sumberdaya
air berdasarkan pengalaman sukses dan scientific vision ke depan. Bukanlah
hal yang mustahil pemerintah daerah otonomi mampu menggerakkan masyarakat
dan industri dalam rangka penerapan teknologi sumberdaya air yang sukses.
Sebagaimana telah ditemukan oleh para ahli bahwa pengelolaan sumberdaya
air yang sukses perlu menggunakan asas ZAP (zero approach planning).
Dengan demikian maka kondisi setempat merupakan faktor perencanaan yang
sangat penting bagi tercapainya pengelolaan optimal. Faktor setempat
tersebut banyak hal; yaitu aspek teknis, ekonomi, sosial, budaya dan
lingkungan. Perencanaan pengembangan dan manajemen sumberdaya air selama
ini belum banyak yang sukses mengintegrasikan karakteristika budaya lokal
dalam rangka desain dan pengoperasian pengembangan serta pengelolaan
sumberdaya air. Padahal cerita sukses pengelolaan sumberdaya air di dunia
selalu diwarnai dengan kecerdasan perencanaan dalam mengintegrasikan
nilai-nilai budaya lokal ke dalam desain dan prosedur operasional
pengelolaan sumberdaya air. Oleh karena itu Kursus Singkat Sistem
Sumberdaya Air Dalam Otonomi Daerah ke VII, menetapkan materi inovatif
untuk Percepatan Penerapan Teknologi Sumberdaya Air di Masyarakat Daerah
Otonomi Melalui Pemahaman Sosial Budaya.
Kursus ini akan menyampaikan uraian yang berisi gagasan-gagasan dan
pengalaman-pengalaman untuk dipertukarkan dengan pengalaman di daerah
otonomi peserta kursus serta dikehendaki untuk melahirkan inspirasi dan
rencana aksi (action plan) bagi inovasi pengembangan dan manajemen
sumberdaya air di daerah asal masing-masing peserta. Kita memiliki UU no.
7 Tahun 2004 tentang Sumberda Daya Air yang memberikan peluang amat besar
untuk dapat ditindaklanjuti dengan pendekatan baru yang dikembangkan
bersama (co creation) dalam kursus selama 5 (lima) hari.
Sejak tahun 1999, seiring dengan dimulainya era otonomi daerah sampai
dengan saat ini, Grup Sistem Sumberdaya Air Fakultas Teknik UGM telah
menyelenggarakan 6 (enam) kali Kursus Singkat Sistem Sumberdaya Air Dalam
Otonomi Daerah (setahun sekali) dengan berbagai topik sesuai dinamika
perkembangan pembangunan daerah. Rangkaian kursus singkat tersebut telah
diikuti oleh peserta yang berasal dari hampir seluruh wilayah di
Indonesia.
|
Instruktur Kursus Singkat
ke VII
-
Prof.
Ir. Sudjarwadi, M.Eng. Ph.D
-
Ir.
Airlangga Hartarto, MBA.
-
Ir.
Sukrasno, Dipl. HE.
-
Ir.
Joko Sasongko, MM.
-
Prof.
Dr. Ir. Mohammad Na’iem M. Agr, Sc.
-
Ir.
Bambang Eko, MT.
-
Dr.
Ir. Toni Atyanto Dharoko, M.Phil.
-
Dr.
Purwo Santoso
-
Dr.
Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng.
-
Ir.
Tri Harjun Ismadji, M.Sc.
-
Dr.
Ir. Sobriyah, MS.
-
Ir.
Adam Pamudji R., M.Sc., Ph.D.
-
Moh.
Fuad Bustomi Z, ST., MT.
-
Suyitno,
ST.
-
Agung
Rudi, ST., MT.
-
Adi
Sutarto, ST.
|
|
Ir.
Airlangga Hartarto, MBA. sebagai instruktur Kursus Singkat ke VII |
|
|
Prof.
Dr. Ir. Bambang Triatmadja membuka acara Kursus Singkat, selalu
Ketua Jurusan Teknik Sipil fakultas Teknik UGM |
|
|
|
Foto Bersama Panitia
dan Peserta Kursus Singkat VII |
|
|
|
|
|
|