Prinsip Dasar Pengelolaan Daerah Kekeringan 

(Dr. Rachmad Jayadi, M.Eng.)

  keterangan : mengutip sebagian dari makalah

 

I.  PENDAHULUAN

 

1.1.  Pengertian Zona Kering

Zona kering di bumi mencakup area sekitar sepertiga dari total luas permukaan tanah. Zona ini dapat dikiasifikasikan sebagai daerah kering dan daerah semi kering. Meskipun proses adaptasi oleh kelompok pemukim di zona kering telah berlangsung sejak berabad-abad masa lalu, namun persoalan-persoalan terutama di bidang pertanian masih belum mendapatkan solusi yang memadai. Hampir di seluruh area ini persoalan sumberdaya air masih merupakan problem utama dan penguasaan pengetahuan sumber daya air masih cukup esensial, terutama menyangkut informasi jumlah hujan, air permukaan (surface runoff) dan potensi air tanah (ground water) yang dapat digunakan baik secara terpisah maupun simultan untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Sebelum melihat lebih jauh persoalan kekeringan, kiranya perlu diketahui pengertian atau definisi zona kering. Menurut FAO (1980) dan Walton (1969), zona kering dan zona semi kering didefinisikan sebagai daerah dimana jumlah curah hujannya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air pertanian tadah hujan. Beberapa definisi juga dinyatakan oleh para pakar dengan mengkaitkan data klimatologi, akan tetapi belum didapatkan suatu definisi rinci yang berlaku secara umum.

 

1.2. Indeks Kekeringan

Berikut akan ditunjukkan beberapa definisi kekeringan yang didasarkan pada kriteria kuantitatif berupa indeks kekeringan. Indeks kekeringan ini dirumuskan berdasarkan rasio antara jumlah ketersediaan air terutama hujan dan jumlah kehilangan air akibat proses penguapan. Selanjutnya indeks kekeringan dapat digunakan sebagai indikator dalam menentapkan klasifikasi tingkat kekeringan suatu wilayah atau area tertentu....................