Kiat Mencapai Sukses Pengelolaan Sumberdaya Air dengan Metode Rekursif

(Prof. Dr. Ir. Sudjarwadi, M.Eng.)

  keterangan : mengutip sebagian dari makalah

I. EVALUASI PENGELOLAAN SUMBERDAYA AIR

            Evaluasi pengelolaan sumberdaya air perlu selalu dilakukan dengan sistematis. Hal evaluasi ini perlu dilakukan terus menerus oleh karena pengembangan sumberdaya air selalu dilaksanakan dan tentu harus dikelola dengan baik. Cara mengelola dengan baik hanya dapat ditemukan melalui evaluasi. Mengikuti dinamika perkembangan permasalahan sumberdaya air yang didekati iterasi rekursif, evaluasi merupakan keharusan, agar waktu berikutnya dikelola lebih baik dari waktu saat ini.

            Persoalan pengelolaan sumberdaya air dapat diibaratkan muncul sebagai gunung es (iceberg concept). Bagian yang tampak di permukaan lebih kecil dari bagian yang ada di bawah permukaan. Bagian di bawah permukaan hanya dapat difahami dengan terang melalui penyelaman, mendapatkan data yang handal dan sahih, melakukan cara pengelolaan di masa depan yang lebih optimal.

            Tulisan ini memberikan wawasan tentang : (1) kesiapan data, (2) satu diantara banyak alternatif paradigma evaluasi, (3) satu diantara banyak alternatif cara evaluasi, (4) ilustrasi kompleksitas persoalan pengelolaan, (5) pemahaman perlunya paradigma ZAP (Zero Approach Planning) dan modus tindakan.

            Diharapkan tulisan ini menjadi inspirasi pengelolaan SDA di tempat tugas masing-masing dan dalam cakupan masing-masing. Tulisan ini bukan suatu doktrin, tetapi dimaksudkan sebagai tambahan sumber inspirasi.

1.      Kesiapan Data

      Evaluasi pengelolaan dasarnya adalah data yang handal dan sahih. Data merupakan landasan analisis untuk menemukan persoalan-persoalan pengelolaan yang selanjutnya menemukan penyelesaian persoalan, menemukan cara pengelolaan yang lebih baik.

      Cara umum, data dapat dianalisis dengan berbagai tujuan utama yaitu : (1) pengembilan keputusan, (2) administrasi pengelolaan, (3) diagnosa kendala, (4) informasi umum (public information utilities).

       Pada saat ini, pengelolaan sumberdaya air bermaksud melayani keperluan yang bersifat dinamis, sehingga pengelolaan harus bersifat cepat tanggap terhadap perubahan-perubahan persoalan yang dihadapi. Apabila hal ini merupakan kenyataan yang harus dihadapi oleh sistem pengelolaan, maka basis data untuk evaluasi pengelolaan sumberdaya air merupakan satu kebutuhan mutlak sebagai landasan pengelolaan rekursif melalui rangkaian evaluasi dan perbaikan pengelolaan secara terus menerus, mengikuti dinamika persoalan yang dilayani.

      Data apakah yang penting bagi pengelolaan sumberdaya air ? Untuk evaluasi pengelolaan secara komprehensif, terpadu dan obyaktif diperlukan sejumlah data. Secara garis besar, data yang dibutuhkan adalah (1) data fisik, (2) data sosial ekonomi. Walaupun pengelolaan sumberdaya air berkaitan dengan IPOLEKSOSBUD (Idiologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya), namun evaluasi teknis pengelolaan didasarkan pada data fisik dan data sosial ekonomi. Pertimbangan lebih jauh adalah hal-hal yang merupakan lanjutan dari analisis evaluasi teknis dan sosial ekonomi.

       Data fisik yang dibutuhkan untuk evaluasi pengelolaan SDA adalah data : (1) geologi, (2) sumberdaya lahan, (3) hidrologi, (4) geografi fisik, (5) meteorologi, (6) kualitas air, (7) lingkungan dan ekologi, (8) tata bangunan pelayanan, (9) distribusi pelayanan air, dan (10) distribusi permintaan air.

       Data sosial ekonomi yang dibutuhkan untuk evaluasi pengelolaan yang merupakan optimasi imbangan antara ketersediaan dan pemakaian air adalah data : (1) institusi terkait, pengaturan dan policy, (2) demografi, (3) geografi sosial, tataguna tanah dan zonasi, (4) ekonomi, (5) finansial (termasuk biaya pelayanan air), (6) perundang-undangan, (7) sosial (termasuk lingkungan sosial dan budaya), (8) sistem koordinasi, (9) polusi, (10) rekreasi dan turisme.

       Banyak data yang diperlukan untuk evaluasi pengelolaan sumberdaya air dengan maksud selalu meningkatkan kualitas pengelolaan.

       Data yang handal dan sahih merupakan acuan untuk analisis yang benar. Bagi pelayanan data yang mempunyai konteks pengelolaan dinamis, ketersediaan data harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini :

  • Pengembilan data (data aquisition)

  • Kontrol kualitas data dan pengelolaan awal (data pre-processing)

  • Pengumpulan dan penyimpanan data (data collecting and storing)

  • Pengaksesan data (data retrieval)

  • Analisis data (data analysis)

  • Penyajian data menjadi informasi yang berguna (post-processing and presentation)

  • Pembaharuan data (updating)

     Data merupakan suatu yang benar-benar diperlukan sebagai landasan pengelolaan, landasan pembuatan kegiatan operasional, harus berupa data handal dan sahih. Keputusan pengelolaan sebagai hasil analisis data mempunyai kualitas yang tergantung pada kualitas data, dan semuanya telah memahami akronim GIGO (garbage in, garbage out). ......................