Dasar Pemikiran Pengembangan dan Pengelolaan Sumberdaya Air dengan Pendekatan Komprehensif dan Terintegrasi (Dr. Graita Sutadi, M.Sc.) |
keterangan : mengutip sebagian dari makalah |
1.
PENDAHULUAN Ø
Air merupakan sumber daya alam mengalir (flowing resources) yang
keberadaannya senantiasa terbatasi oleh waktu (musim), ruang (lokasi),
jumlah (kuantitas) dan mutu (kualitas), mengikuti siklus alaminya. Ø
Keberadaan air dalam musim, Iokasi, kuantitas dan kualitas yang
tepat selalu didambakan oleh masyarakat luas dimanapun mereka berada,
guna menunjang berbagai kebutuhan hidup, baik untuk keperluan domestik,
perkotaan, industri, pertanian, maupun keperluan-keperluan lainnya.
Pengalaman membuktikan, bahwa tidak mungkin suatu wilayah dapat berkembang
dengan baik tanpa ketersediaan sumber daya air yang memadai. Ø
Indonesia sebetulnya dikaruniai potensi air yang cukup besar
(± 3.100 milyar m 3 per tahun). Dipandang dari segi musim dan lokasi,
ditribusi keberadaan air tersebut sangat tidak menguntungkan. Ratio
ketersediaan air di Indonesia sebesar 15.500 m3/kapita/tahun, jauh di
atas ketersediaan air dunia sebesar 7.600 m3/ kapita/tahun. Sedangkan
di Pulau Jawa, ratio ketersediaan air kurang dari 2.000 m3/ kapita/tahun
sehingga telah masuk dalam kategori daerah yang mengalami tekanan dalam
penyediaan air (water stress). Ø
Melihat kenyataan tersebut, ditambah dengan memburuknya keadaan
hidro-orologi di beberapa daerah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa,
maka dapat dibayangkan akan terjadi konflik kepentingan (conflict of
interest) dalam pengelolaan sumber daya air pada masa yang akan datang,
terutama dalam era pelaksanaan otonomi daerah. 2. PENGERTIAN
3.
PERMASALAHAN
4.
DASAR PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 4.1.
Karakter Sumber Daya Air ·
Sebagai
sumber daya alam yang mengalir (flowing
resources), keberadaan air mengikuti sklus alam yang disebut sklus
hidrologi (hydrologic cycles). ·
Dalam proses ini (Gambar Siklus Hidrologi, terlampir) dapat dijelaskan,
bahwa akibat pemanasan global, akan terjadi evapotranspirasi di suatu
wilayah yang kemudian memungkinkan terbentuknya awan. Selain itu, akibat
pemanasan global akan terjadi pula perbedaan tekanan udara, sehingga
terjadi arus angin yang kemudian membawa awan, menjadi hujan di wilayah
lain. ·
Hujan yang turun di suatu wilayah sungai menjalani proses (i)
menjadi aliran permukaan (run-off),
(ii) infiltrasi menjadi air tanah, atau (iii) evapotranspirasi kembali
menjadi uap air. ·
Selanjutnya, melihat pada keberadaannya, sumber daya air kemudian
dibedakan menjadi dua kelompok, yakni: (a)
Sumber air permukaan (surface water) yang keberadaannya dibatasi oleh daerah pengaliran
sungai. (b)
Sumber air bawah tanah (ground water) yang keberadaannya mengikuti batas akuifer air tanah. Dari
gambar Siktus Hidrologi tersebut terlihat, bahwa sesungguhnya sumber
air bawah tanah berasal dari air permukaan, namun sebaliknya sumber
air permukaan sebagian juga berasal dari air bawah tanah. ·
Dengan
demikian dapat dinyatakan, bahwa disamping merupakan flowing
resources, sumber daya air ternyata juga bersifat terbarui (renewable).
........................... |
|