Pengenalan Model Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan dalam Bidang Sumberdaya Air (Dr. Ir. Rachmad Jayadi, M.Eng.) |
keterangan : mengutip sebagian dari makalah |
BAB IPENDAHULUAN A. Fenomena Umum Pengambilan Keputusan di Bidang Pengembangan Sumberdaya Air
Penyusunan
rencana pengembangan sumberdaya air harus selalu memperhatikan kompleksitas
perkembangan dan pertumbuhan system sumberdaya air, serta adanya potensi
konflik diantara pengguna sumberdaya air tersebut. Hal ini menyebabkan
adanya kecenderungan semakin rumitnya persoalan yang harus dikaji dan
diselesaikan terkait dengan upaya pemanfaatan sumberdaya air. Pengembangan
sumberdaya air memerlukan pemahaman menyeluruh tentang keterpaduan antara
aspek teknik, alam. (iklim, topografl, dll.) sosial ekonomi, lingkungan,
finansial, instutusi dan bahkan sering kali pertimbangan politik. Dengan
demikian pengembangan sumberdaya air merupakan kegiatan yang selalu
terkait dengan prosedur pengambilan keputusan yang kompleks. Keputusan
terbaik yang ditetapkan dicapai melalui prosedur analisis secara sistematis
yang memadukan berbagai maksud yang saling kompetitif. Sebagai contoh:
pembuatan bangunan irigasi yang ekonomis dengan memperhatikan lingkungan,
kondisi sosial ekonomi masyarakat di sekitar lokasi bangunan irigasi
tersebut maupun di daerah pelayanan.
Apabila
ada suatu rencana pemanfaatan sumberdaya air yang diperuntukkan satu
atau lebih maksud/sektor yang dapat menimbulkan konflik, maka hampir
selalu tidak mungkin keseluruhan maksud penggunaan sumberdaya air tersebut
dioptimalkan secara maksimal dan simultan. Peningkatan manfaat air dari
satu sektor tertentu, pasti akan mengakibatkan pengurangan potensi pemanfaatan
air di sektor lain. Dalam kondisi demikian, solusi yang ideal dapat
diperoleh dengan melakukan kajian kecenderungan antar tujuan untuk mendapatkan
altemaitf terbaik yang masih dapat diterima oleh decision
maker.
Untuk
itu diperlukan suatu strategi dan prosedur yang sistematis untuk analisis
dan evaluasi berbagai altematif penyelesaian persoalan yang mungkin
dapat ditempuh. Strategi pengembangan sumberdaya air perlu disiapkan
pada saat kebutuhan air sudah tidak dapat dipenuhi oleh sarana dan prasarana
sistem pemasok air yang ada. Pada tahap ini memerlukan kajian ulang
tentang kapasitas sistem sumberdaya air dengan memanfaatkan data dasar,
seperti hidrologi, tanah, topografi, geologi dan lain lain. Tahap berikutnya
adalah penyajian berbagai alternatif sistem sumber suplai kebutuhan
air dan kriteria evaluasi yang relevan dengan persoalan nyata di lapangan
untuk pemilihan alternatif terbaik Oleh karena itu diperlukan metode,
analisis pendukung keputusan untuk mengetahui kecenderungan hubungan
perubahan antar berbagai alternatif sumber pasok air tersebut. Hasil
analisis merupakan prioritas alternatif atau susunan alternatif dengan
bobot prioritas tertentu yang akan diberikan kepada pembuat keputusan.
Gambar 1. 1 menyajikan skema model pendukung keputusan untuk pengembangan
sumberdaya air.
B. Proses Pengambilan Keputusan
Proses
pengambilan keputusan merupakan proses penyelesaian masalah terkait
dengan upaya pemilihan beberapa alternatif pada cakupan pertimbangan
yang kompleks dan berpotensi untuk saling bertentangan. Proses ini dimulai
dengan identifikasi persoalan secara runtut. Selanjutnya adalah menetapkan
kategori dan melakukan kuantifikasi tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
yang telah ditetapkan akan menentukan langkah atau tindakan untuk memeperoleh
penyelesaian persoalan. Sekali tujuan telah ditetapkan, maka sangat
penting untuk melakukan identifikasi fisik dan sumber-sumber informasi
yang diperlukan. Tanpa penilaian secara akurat terhadap sumberdaya dan
berbagai kendala yang ada, upaya pencarian solusi akan bersifat sangat
spekulatif Tahap
berikutnya adalah menentukan beberapa opsi/kemungkinan yang berpotensi
untuk menjaivab persoalan. Apabila beberapa opsi telah didapatkan, langkah
berikutnya adalah menetapkan dan menerapkan kriteria pemilihan. Beberapa
opsi tersebut dapat dikombinasikan ke dalam beberapa alternatif yang
komprehensif dan dapat diterapkan. Beberapa alternatif yang diperoleh
selanjutnya dapat dievaluasi dan dikaji-ulang yang hasilnya akan diberikan
kepada pembuat keputusan atau pihak yang terkait sehingga dapat memanfaatkan
informasi ini untuk memillh alternatif solusi terbaik yang dapat dilaksanakan.
Alternatif terpilih akan diimplementasikan dengan disertai pemantauan
(monitoring)
untuk
memastikan bahwa solusi yang, ditempuh dapat berjalan baik. Prosedur
di atas diilustrasikan pada gambar 1.2 di bawah ini. ............................. |
|