Masalah Penanganan Sungai Kecil dengan Konsep Eko-Hidraulik 

(Dr. –Ing. Ir. Agus Maryono)

  keterangan : mengutip sebagian dari makalah

 

1.    LATAR BELAKANG DAN MASALAH

,,In der Kleine verstekt die Grösse"

,,In the small thing hides the big thing"

(Di dalam yang kecil tersembunyi rahasia yang besar­

Di dalam sungai kecit tersimpan rahasia banjir, erosi dan penurunan

kualitas lingkungan yang terjadi pada sungai besar)

Para ahli teknik sipil bidang sungai dari abad 15 sampai akhir abad 20 ini masih menekankan pada pengelolaan sungai-sungai besar. Maka secara otomatis porsi pembangunan sungai besarpun mendapatkan prioritas utarna. Hal ini tidak hanya terjadi di negara-negara Industri maju pada dekade sebelum tahun 50-an yang lalu (Scheuerlein, 1998), namun juga terjadi di Indonesia sejak 30 tahun yang lalu.

Literatur-literatur dan laporan-laporan pengelolaan sungai kecil sangat jarang ditemukan, karena pola penyelesaiaan masalah persungaian masih dilakukan secara partial dan lokal. Sedang konsep penyelesaian secara integral dari hulu (sungai kecil) hingga hilir (sungai besar) di dunia internasional baru dimulai sekitar 25 tahunan yang lalu. Awal perhatian ahli teknik sipil persungaian mengarahkan kajiannya ke sungai-sugai kecil ini diilhami konsep pembangunan sungai secara integral tersebut.

Pembangunan sungai secara integral dimaksudkan bahwa dalam menangani permasalahan yang berhubungan dengan sungai, harus dilihat secara menyeluruh semua komponen yang berhubungan dengan sistern sungai yang bersangkutan, baik komponen ekologis maupun hidraulis, biotik maupun abiotik dan dari hulu sampai ke hilir. Konsep ini disebut juga konsep Eko-Hidraulik (LFU, 1999, Maryono 2001).

Di dalam suatu sistern sungai, sungai-sungai kecil memiliki pengaruh besar terhadap berbagai aspek di wilayah sungai secara keseluruhan baik ditinjau secara hidraulis-hidrologis maupun ekologis. Sehingga menangani masalah wilayah sungai dari sungai kecil yang merupakan akar masalah, akan menghasilkan pemecahan masalah yang lebih "sustain" (berkelanjutan) dibandingkan penanganan langsung pada sungai besar.

Masalah yang dihadapi dewasa ini adalah semakin banyaknya sungai kecil yang secara ekologis dan hidraulis rusak (Helfrich et al., 1998). Hal ini disebabkan karena sampai sekarang belum banyak dikembangkan dasar-dasar pengetahuan tentang sungai kecil berikut metode pengelolaan dan pemanfaatannya secara optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan sungai kecil masih dianggap hal yang sangat sekunder. ...................