Pengembangan Daerah Pantai Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dr. Ir. Bambang Triatmojo, DEA.) |
keterangan : mengutip sebagian dari makalah |
I. PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Secara umum pantai selatan Pulau Jawa tidak semaju pantai utara. Hal ini disebabkan karena kondisi geografisnya yang kurang menguntungkan. Pantai utara Pulau Jawa berhadapan dengan banyak pulau yang berjarak tidak terlalu jauh, sehingga memungkinkan hubungan yang intensif antara daerah tersebut dengan daerah-daerah di seberang pulau. Selain itu kondisi laut yang relatif tenang, sehingga memudahkan pembangunan pelabuhan yang mendukung hubungan antar pulau. Pelabuhan mempunyai peran yang sangat besar untuk memajukan daerah sekitarnya. Pantai selatan Pulau Jawa tidak mempunyai kelebihan tersebut; tidak ada pulau diseberangnya dan gelombang laut sangat besar. Namun, ditinjau dari sumberdaya laut, sebenarnya pantai selatan Pulau Jawa mempunyai potensi yang sangat besar; terutama sumberdaya perikanan. Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai luas wilayah yang relatif kecil dibanding propinsi lain di Indonesia. Sumberdaya alam yang dapat mendukung perekonomian daerah hanya sektor pertanian. Dari sub sektor pertanian, sub sektor tanaman bahan makanan, perkebunan, kehutanan, dan peternakan sudah sulit dikembangkan, mengingat keterbatasan lahan dan teknologi pertanian yang diterapkan sudah sangat tinggi. Hanya sub sektor perikanan yang masih mempunyai peluang untuk dapat dikembangkan secara maksimal. Usaha penggalian sumberdaya laut di Samudra Indonesia diharapkan dapat memicu perkembangan daerah Jawa Tengah bagian selatan pada umumnya dan DIY pada khususnya. Propinsi
DIY mempunyai pantai Samudra Indonesia sepanjang ±
110 km yang memiliki potensi sumberdaya perikanan sangat besar. Namun
potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini terlihat
dari PDRB sub sektor perikanan laut yang hanya menyumbang 0,04 % dari
total PDRB di DIY. Salah
satu kendala utama dari usaha penangkapan ikan adalah belum adanya pelabuhan/pusat
pendaratan ikan yang cukup besar guna berlabuh kapal dengan ukuran besar
yang dapat beroperasi di lepas pantai maupun ZEE. Saat
ini DIY baru memiliki satu pelabuhan perikanan dengan kelas PPI (Pangkalan
Pendaratan Ikan), yaitu di Sadeng-Kabupaten Gunungkidul. Selain untuk
pendaratan ikan, pelabuhan ini dimaksudkan untuk mendukung pengembangan
daerah Pawonsari (Pacitan-Wonogiri-Wonosari). Pelabuhan ini sulit untuk
dapat mendukung pengembangan daerah pantai selatan DIY, mengingat daerah
belakang (hinterland) yang
kurang baik dan lahan disekitarnya sempit dan berbukit. Untuk mendukung pengembangan daerah pantai selatan DIY, diperlukan pembangunan pelabuhan baru dengan lokasi yang lebih menguntungkan. Dari beberapa alternatif yang ada, pembuatan pelabuhan di pantai Glagah Kabupaten Kulon Progo mempunyai prospek yang baik. 1.2.
Tujuan dan Manfaat Pengembangan Tujuan pengembangan daerah pantai selatan DIY adalah sebagai berikut ini.................. |
|